MAKALAH
“PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR”
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
individu Mata
Kuliah
Psikologi Umum
Dosen Pengampu : Drs.
Muhammad Chamdani, S.Pd, M.Pd
DisusunOleh :
Nama : Litfia Mia
Widyanti
Kelas / Absen : I
B / 08
NIM : K7112132
PROGRAM S1 PGSD KAMPUS
VI KEBUMEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS
MARET
SURAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
wr.wb
Puji
syukur saya panjatkan atas rakhmat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “Peranan
Psikologi Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar”.
Ucapan
trima kasih juga saya berikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian makalah ini. Terutama kepada dosen pembimbing,yang telah
membimbing saya untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Saya selaku penulis ingin ikut berpartisipasi
dalam penyampaian tentang “Peranan Psikologi
Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar”. Saya
berharap, apa yang saya sampaikan dapat
diterima dan mudah untuk dipahami.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi
segenap pembaca. Dan apabila ada kekurangan atau kesalahan, kritik dan saran
yang bersifat membangun, sangat saya harapkan dari segenap pembaca untuk perbaikan
saya di lain kesempatan. Karena hal tersebut untuk perbaikan saya di lain
kesempatan.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Kebumen, Desember 2012
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Psikologi pendidikan merupakan salah
satu cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari bagaimana manusia belajar
dalam pendidikan pengaturan, efektivitas intervensi pendidikan, psikologi
pengajaran, dan psikologi sosial dari sekolah sebagai organisasi. Hal senada
juga diungkapkan oleh Muhibbin Syah (2002) bahwa psikologi pendidikan adalah
sebuah disiplin ilmu psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi
dalam dunia pendidikan. Dari beberapa definisi tersebut dapat kita simpulkan
bahwa psikologi pendidikan adalah salah satu ilmu yang mempelajari
tentang perilaku manusia di dunia pendidikan yang meliputi studi
sistematis tentang proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan
yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Prilaku yang dimaksud di sini bisa terkait dengan prilaku pendidik ataupun
prilaku peserta didiknya.
Dari definisi di atas kita bisa
mengetahui bahwa dalam dunia pendidikan untuk mencapai pendidikan yang maksimal
dan efektif bukan hanya terkait pembahasan kurikulum belaka, namun juga
permasalahan psikologis peserta didik dan model pengajaran pendidiknya juga
harus tetap diperhatikan. Oleh karena itu, psikologi pendidikan menjadi penting
untuk dipelajari oleh setiap pendidik ataupun calon pendidik.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu psikologi dan pendidikan?
2. Bagaimana peran psikologi pendidikan dalam proses
belajar-mengajar?
3. Apa
manfaat dari mempelajari Psikologi Pendidikan bagi para pendidik?
C.
Tujuan
1. Agar
pembaca dapat mengetahui apa itu psikologi dan pendidikan
2. Untuk
menjelaskan tentang psikologi pendidikan dalam proses belajar-mengajar
3. Agar
pembaca dapat mengetahui apa saja manfaat dari mempelajari psikologi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Psikologi
dan Pendidikan
Secara etimologis, istilah psikologis berasal dari
bahasa Yunani, yaitu dari kata psyche
berarti ”jiwa”, dan logos yang
berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa, atau ilmu yang
mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Namun apabila mengacu pada salah
satu syarat ilmu yaitu adanya objek yang dipelajari maka tidaklah tepat
mengartikan psikologi sebagai ilmu jiwa karena jiwa bersifat abstrak.
Oleh karena itu yang sangat mungkin dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu
sendiri yaitu dalam wujud perilaku individu dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Dengan dasar ini maka psikologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Menurut Whiterington (1982:10) bahwa pendidikan adalah
proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Itu
artinya bahwa tindakan-tindakan belajar yang berlangsung secara terus menerus
akan menghasilkan pertumbuhan pengetahuan dan perilaku sesuai dengan tingkatan
pembelajaran yang dilalui oleh individu sendiri melalui proses
belajar-mengajar. Karena itu untuk mencapai hasil yang diharapkan, metode dan
pendekatan yang benar dalam proses pendidikan sangat diperlukan.
Kalau kita berbicara tentang individu yaitu manusia,
maka kita akan bertemu dengan beberapa keunikan perilaku/jiwa (psyche), dan faktor ini akan berhubungan
erat bahkan menentukan dalam keberhasilan proses belajar. Didasari pada begitu
eratnya antara tugas psikologi (jiwa) dan ilmu pendidikan, kemudian lahirlah
suatu subdisiplin yaitu psikologi pendidikan (educational psychology).
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis
terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan
pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan
belajar. Dari dua definisi ini maka jelas fokus dari psikologi pendidikan
adalah proses belajar mengajar.
B. Peran Psikologi Pendidikan
Dalam Proses Belajar-Mengajar
Dalam bukunya, Drs. Alex Subor, M,si
mendefinisikan bahwa Psikologi Pendidikan adalah subdisiplin psikologi
yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi pendidikan, yang meliputi
pula pengertian tentang proses belajar dan mengajar.
Secara garis besar, umumnya batasan
pokok bahasan psikologi pendidikan dibatasi atas tiga macam :
1. Mengenai belajar, yang meliputi
teori-teori, prinsip-prinsip dan ciri khas perilaku belajar peserta didik dan
sebagainya.
2. Mengenai proses belajar, yakni
tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar peserta
didik dan sebagianya.
3. Mengenai situasi belajar, yakni
suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun non fisik yang
berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.
Sementara menurut Samuel Smith,
setidaknya ada 16 topik yang perlu dibahas dalam psikologi pendidikan, yaitu :
1. Pengetahuan tentang psikologi
pendidikan (The science of educational
psychology)
2. Hereditas atau karakteristik
pembawaan sejak lahir (heredity)
3. Lingkungan yang bersifat fisik (physical structure).
4. Perkembangan siswa (growth).
5. Proses-proses tingkah laku (behavior proses).
6. Hakikat dan ruang lingkup belajar (nature and scope of learning).
7. Faktor-faktor yang memperngaruhi
belajar (factors that condition learning)
8. Hukum-hukum dan teori-teori belajar
(laws and theories of learning).
9. Pengukuran, yakni
prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan pengukuran/ evaluasi. (measurement: basic principles and
definitions).
10. Tranfer belajar, meliputi mata
pelajaran (transfer of learning subject
matters)
11. Sudut-sudut pandang praktis mengenai
pengukuran (practical aspects of
measurement).
12. Ilmu statistic dasar (element of statistics).
13. Kesehatan rohani (mental hygiene).
14. Pendidikan membentuk watak (character education).
15. Pengetahuan psikologi tentang mata
pelajaran sekolah menengah. (Psychology
of secondary school subjects).
16. Pengetahuan psikologi tentang mata
pelajaran sekolah dasar (psychology of
elementary school).
Dalam proses belajar-mengajar dapat
dikatakan bahwa ini inti permasalahan psikiologis terletak pada anak didik.
Bukan berarti mengabaikan persoalan psikologi seorang pendidik, namun dalam hal
seseorang telah menjadi seorang pendidik maka ia telah melalui proses
pendidikan dan kematangan psikologis sebagai suatu kebutuhan dalam mengajar.
Penguasaan guru tentang psikologi pendidikan merupakan salah satu kompetensi
yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik. Muhibbin Syah (2003)
mengatakan bahwa “diantara pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan
calon guru adalah pengetahuan psikologi terapan yang erat kaitannya dengan
proses belajar mengajar peserta didik”
Guru dalam menjalankan perannya
sebagai pendidik bagi peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang
berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan
tugasnya, terutama perilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga
dapat menjalankan tugas dan perannya secara efektif, yang pada gilirannya dapat
memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.
Dengan memahami psikologi
pendidikan, seorang guru melalui pertimbangan – pertimbangan psikologisnya
diharapkan dapat :
1. Merumuskan tujuan pembelajaran
secara tepat.
Dengan memahami psikologi pendidikan
yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk
perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya,
dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku
individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu.
2. Memilih strategi atau metode pembelajaran
yang sesuai.
Dengan memahami psikologi pendidikan
yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran
yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan
keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang
sedang dialami siswanya.
3. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan
konseling.
Tugas dan peran guru, di samping
melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya.
Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan
bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan
interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
4. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta
didik.
Memfasilitasi artinya berusaha untuk
mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan
dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan
kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar.
Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan
mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun
motivator belajar siswanya.
5. Menciptakan iklim belajar yang kondusif.
Efektivitas pembelajaran membutuhkan
adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan
yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang
kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan
menyenangkan.
6. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya.
Pemahaman guru tentang psikologi
pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih
bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya.
7. Menilai hasil pembelajaran yang adil
Pemahaman guru tentang psikologi
pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa
yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip
penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian.
C.
Manfaat
Mempelajari Psikologi Pendidikan Bagi Para Pendidik
Berikut terdapat beberapa manfaat dalam
mempelajari psikologi pendidikan:
1. Memahami Perbedaan Siswa (Diversity
of Student)
Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi yang
berbeda-beda, tidak ada yang sama antara siswa satu dengan siswa yang lainnya. Oleh karena
itu, seorang guru harus memahami keberagaman antara siswa satu dengan siswa
yang lainnya, mulai dari perbedaan tingkat pertumbuhannya, tugas
perkembangannya sampai pada masing-masing potensi yang dimiliki oleh anak.
Dengan pemahaman guru yang baik terhadap siswanya, maka bisa menciptakan hasil
pembelajaran yang efektif dan efisien serta mampu menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif.
2. Untuk Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran
Sebagai sorang pendidik dalam memilih strategi dan
metode pembelajaran harus menyesuaikan dengan tugas perkembangan dan
karakteristik masing-masing peserta didiknya. Hal ini bisa didapatkan oleh
seorang guru melalui mempelajari psikologi terutama tugas-tugas perkembangan
manusia. Jika metode dan model pendidikan sudah bisa menyesuaiakan dengan
kondisi peserta didik, maka proses pembelajaran bisa berjalan dengan maksimal.
3. Untuk menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas
Kemampuan guru dalam menciptakan iklim dan kondisi
pembelajaran yang kondusif mampu membantu proses pembelajaran berjalan secara
efektif. Seorang pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam
proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda menyesuaikan karakteristik
siswa dalam mengajar untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih
baik. Di sinilah peran psikologi pendidikan yang mampu mengajarkan bagaimana
seorang pendidik mampu memahami kondisi psikologis dan menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas
bisa berjalan secara efektif.
4. Memberikan Bimbingan dan Pengarahan kepada Siswa
Selain berperan sebagai pengajar di dalam kelas, seorang
guru juga diharapkan bisa menjadi seorang pembimbing yang mampu memberikan bimbingan
kepada peserta didiknya, terutama ketika peserta didik mendapatkan permasalahan
akademik. Dengan berperan sebagai seorang pembimbing seorang pendidik juga
lebih bisa melakukan pendekatan secara emosional terhadap peserta didiknya.
Jika sudah tercipta hubungan emosional yang positif antara pendidik dan peserta
didiknya, maka proses pembelajaran juga akan tercipta secara menyenangkan.
5. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
Tugas utama guru adalah mengajar di dalam kelas dan
melakukan evaluasi dari hasil pengajaran yang sudah dilakukan. Dengan
mempelajari psikologi pendidikan diharapkan seorang pendidik mampu memberikan
penilaian dan evaluasi secara adil menyesuikan dengan kemampuan yang dimiliki
oleh masing-masing peserta didik tanpa membedakan antara satu dengan yang
lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis
terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan
pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan
belajar. Dari dua definisi ini maka jelas fokus dari psikologi pendidikan
adalah proses belajar mengajar.
Sebagian objek sasaran dalam proses belajar mengajar adalah anak didik
sebagai manusia individu yang memiliki perilaku, karakteristik dan kemampuan
yang berbeda satu sama lain, maka dalam proses belajar mengajar, seorang
pendidik perlu memperhatikan faktor psikologi karena pendidikan sebagai suatu
proses perubahan tingkah laku yang diperolah melalui belajar mengajar, tidak
dapat dipisahkan dari psikologi.
B.
Saran
Guru sebagai pendidik menjadi subjek
yang mutlak harus memiliki pengetahuan psikologi sehingga proses belajar
mengajar bisa berjalan dengan baik, setidaknya dalam meminimalisir kegagalan
dalam menyampaikan materi pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Sobur, Alex, Drs. M.Si., Psikologi Umum, Pustaka Setia,
Bandung, 2003.
http:// Hutabalian72.wordpress.com/Document and Setting/Psikologi Pendidikan Dalam Proses
Belajar Mengajar.doc#_ftnref
http://blog.uin-malang.ac.id/muallifah/2012/09/05/manfaat-mempelajari-psikologi-pendidikan-bagi-para-pendidik/